Tampilkan postingan dengan label Nasehat Muslimah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nasehat Muslimah. Tampilkan semua postingan

Minggu, 30 Mei 2021

WAHAI UKHTI, BERSAHABATLAH DALAM DAKWAH SEPENUH HATI

WAHAI UKHTI, BERSAHABATLAH DALAM DAKWAH SEPENUH HATI
Oleh : Nasrudin Joha 

Diantara sunatulloh hidup, salah satu fase kehidupan manusia adalah melewati fase remaja dan dewasa sebelum akhirnya berumah tangga. Tulisan ini, secara khusus diakadkan untuk para muslimah yang belum menikah, agar bersemangat didalam dakwah, dan agar mengikat persahabatan dengan erat, sepenuh hati.

Duhai ukhti, engkau tiada mendapati Ghiroh dakwah, sebesar dan seindah saat remaja, atau saat dewasa, sepanjang engkau belum menikah. Pada periode lajang ini, engkau memiliki dirimu dan seluruh waktumu, untukmu maupun bersama sahabatmu. Karena itu, gunakan waktu itu untuk dakwah, dan curahkanlah persahabatanmu dijalan dakwah bersama sahabatmu, dengan setulus dan sepenuh hati.

Masa lajang itu masa indah, meski fase berumah tangga juga memiliki keindahan tersendiri. Jangan beramal tidak berdasar pada kondisi. Melamunkan indahnya pernikahan, padahal banyak aktivitas dan kegiatan yang dilakukan semasa lajang.

Beberapa diantara mereka, yang dahulu tidak menggunakan masa lajangnya untuk dakwah, untuk berbagi dengan sahabat, merasa kehilangan masa itu setelah berumah tangga.

Sebab, setelah engkau berumah tangga, jangankan sahabatmu, bahkan engkau juga tak memiliki dirimu. Engkau, setelah menikah kelak, akan menjadi milik suamimu, menjadi milik anak-anakmu.

Saat menikah kelak, waktumu untuk suamimu, waktumu untuk anak-anakmu, sementara sisa waktu diluar itu, atas izin dan persetujuan suamimu barulah engkau bisa membagi waktu dengan sahabatmu. Saat menikah kelak, jika engkau tak maksimalkan masa lajangmu, untuk bergelut dalam dakwah, dan membagi perasaan dan kebersamaan bersama sahabatmu, engkau akan merasa menyesal dan kehilangan. 

Engkau, akan merasa ada waktu yang disia-siakan, untuk dakwah dan sahabat-sahabatmu. Bayangan senyum dan wajah mereka, akan datang silih berganti mengisi relung lamunan, saat engkau merindukan masa-masa yang pernah diabaikan.

Berlari lah, melesat lah, bersinergi dalam dakwah dan berbagi peran dengan sahabat. Jangan menutup diri untuk mengungkap, tentang kecintaanmu pada sahabatmu, yang selalu bersama dalam dakwah. Saling berbagi dan saling memberi hadiah, niscaya indahnya persahabatan akan semakin penuh berkah.

Sesekali rehatlah, rihlahlah, bersama sahabatmu, mendatangi pantai, mendaki bukit, atau berleha-leha bersama menghirup dinginnya aroma pegunungan, diantara sela kesibukan dakwah. Buatlah foto bersama, simpanlah, kelak kalian akan merindukan moment kebersamaan itu.

Saling berlari, mengejar, berpose riang dan mengarah pada kamera, dengan perasaan masing-masing menganggap diri sebagai mahluk tercantik yang pernah Allah SWT ciptakan. Bahagialah dengan perasaan yang diciptakan, tak perlu menunggu pujian atau sanjungan.

Meskipun begitu, engkau tetaplah seorang muslimah yang tetap wajib menutup aurat dan menjaga adab. Kecantikanmu, hanya khusus diperuntukkan untuk suamimu.

Wahai ukhti, kelak suamimu adalah sahabat terakhir yang menggantikan posisi sahabat-sahabatmu ketika lajang. Setelah menikah, hanya suamimu kelak yang berhak atas curhat dan ungkapan isi hati kalian. Tidak sahabat yang lalu, tidak juga ayah dan ibu.

Setelah mengarungi bahtera rumah tangga, engkau baru menyadari bahwa banyak hal dan banyak soal yang terjadi pada masa lajang, tak bisa dilakukan setelah dirimu berumah tangga.

Meskipun demikian, rumah tangga tdk berarti neraka. Rumah tangga adalah surga dunia, yang tak pernah ditemukan dalam kehidupan ketika lajang. Rumah tangga, memiliki romantisme tersendiri, yang jauh berbeda ketika lajang.

Wahai ukhty, sebelum mencerap kebahagiaan berumah tangga, nikmatilah kebahagiaan dalam dakwah dan persahabatan ketika kondisi masih lajang. Setelah menikah kelak, engkau akan memahami dengan sempurna hakekat bijak dari nasehat ini.

#UmatButuhKhilafah
#IslamKaffahSolusiTerbaik
#TetapSehatTetapSemangatTetapTaat

SIFAT-SIFAT WANITA SHALIHAH

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokaatuh

🌸SIFAT-SIFAT WANITA SHALIHAH🌸
1. QANITAT
Yaitu, wanita yang ahli ibadah. Seorang wanita yang istiqomah dalam menjalankan ibadah, baik yang wajib maupun sunah, yang dibingkai dengan penuh keikhlasan semata karena-Nya.

2. SHADIQAT
Yaitu, wanita yang benar (jujur). Seorang wanita yang senantiasi menghiasi diri dengan kejujuran. Jujur dalam hati, lisan, tindakan, dan sikap yang sesuai dengan tuntunan Allah dan rasul-Nya.

3. SHABIRAT
Yaitu, wanita yang sabar. Seorang wanita yang mampu bersabar dalam berbagai keadaan. Sabar dalam menjalankan perintah-Nya, dalam meninggalkan larangan-Nya, dan dalam menghadapi berbagai bentuk ujian dan cobaan.

4. KHASYIAT
Yaitu, wanita yang khusyuk. Seorang wanita yang dapat menjaga kekhusyuan dalam beribadah kepada-Nya. Sehingga, ia dapat merasakan adanya pengawasan dari-Nya (muraqabatullah).

5. MUTASHADDIQAT
Yaitu, wanita yang senang bersedekah. Sedekah menjadi salah satu perhiasan diri yang hendaknya dilestarikan oleh setiap wanita. Karena sedekah dapat menarik cinta Allah, para malaikat, dan manusia.

6. SHAIMAT
Yaitu, wanita yang rajin berpuasa.
Rasul SAW bersabda, “Jika seorang wanita shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya, niscaya akan masuk surga dari pintu-pintu yang ia inginkan.” (HR Ibnu HIbban dan Thabrani).

7. HAFIDZAT
Yaitu, wanita yang menjaga kehormatan. Kemuliaan seorang wanita diukur dari sejauhmana ia dapat menjaga kehormatan dirinya melalui cara berbusana, bertutur kata, berjalan, bergaul, dan yang lainnya.

8. DZAKIRAT
Yaitu, wanita yang banyak berdzikir. Tipe wanita yang selalu istiqomah berdzikir dalam berbagai kesempatan, tempat, dan waktu. Sehingga, hatinya senantiasa terpaut dengan Sang Pencipta.

Sebuah Catatan Kecil

.

© 2017 www.ruangpuisi.my.id

Jika memiliki pertanyaan silakan kirim email ke saya
Email: developers.achmad@gmail.com
Hotline: +628 1518 44488; Jln.Griya Wartawan Pancawarga 41: 13410.