Tampilkan postingan dengan label Kisah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kisah. Tampilkan semua postingan

Jumat, 12 Juni 2020

KISAH WANITA CANTIK YANG MENGGODA ULAMA

KISAH WANITA CANTIK YANG MENGGODA ULAMA

۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

Kisah ini terjadi pada abad pertama hijriyah, di zaman tabi’in.. 

“Wahai suamiku, adakah di Makkah ini laki-laki yang jika melihat wajah cantikku ini ia tidak tergoda?” tanya seorang istri kpd suaminya, sambil bercermin, Ia sangat mengagumi kecantikan yang terpantul di kaca itu

“Ada.” jawab sang suami

“Siapa?” kata istrinya

“Ubaid bin Umair.” jawab suaminya

Sang istri diam sejenak, Ia merasa tertantang untuk membuktikan bahwa kecantikannya akan mampu menggoda laki-laki itu.

“Wahai suamiku,” katanya merayu, 

“bolehkah aku membuktikan bahwa aku bisa membuat Ubaid bin Umair bertekuk lutut di depanku?”

Sang suami terkejut dengan permintaan ekstrem itu, tetapi ia sendiri juga merasa rencana istrinya itu akan menjadi sesuatu yang menarik, untuk menguji keshalihan seorang ulama. 

“Silahkan, aku mengijinkanmu.” jawab suaminya

Setelah merias diri sedemikian rupa, berangkatlah wanita itu mencari Ubaid bin Umair di Masjidil Haram. 

Ubaid adalah seorang ulama yang lahir semasa Rasulullah saw masih hidup. 

Nama lengkapnya Ubaid bin Umair bin Qatadah Al Laitsi Al Junda’i Al Makki. Beliau wafat pd thn 74 hijriyah

Saat menjumpai Ubaid, wanita itu berpura-pura meminta nasehat. Ia beralasan kebutuhannya amat penting, dan memintanya pindah ke pojok masjid. 

Sesampainya di sana, wanita itu membuka cadarnya dan tampaklah wajah cantiknya laksana bening rembulan.

*“Apa yang kau lakukan?”* kata Ubaid melihat kejanggalan wanita tersebut.

*“Sungguh, aku mencintaimu. Aku hanya ingin jawaban darimu,”* sergah wanita itu, terus berusaha menggoda Ubaid.

“Sebentar,” kata Ubaid. Kini nadanya mulai naik. 

“Ada beberapa pertanyaan yang jika kau menjawabnya dgn jujur, maka aku akan menjawab pertanyaanmu tadi.”

“Baik, aku akan menjawabnya dengan jujur.”

“Pertama, seandainya Malaikat Maut datang menjemputmu saat ini, apakah engkau senang aku memenuhi ajakanmu?” 

Wanita itu tak menyangka akan mendapatkan pertanyaan yang langsung mengingatkannya dengan kematian. 

Kemudian menjawabnya “Tidak”

“Kedua, seandainya saat ini engkau berada di alam kubur dan sedang didudukkan oleh Malaikat Munkar dan Nakir untuk ditanyai, apakah engkau senang aku penuhi ajakanmu?”
“Tidak” jawabnya.

“Ketiga, seandainya saat ini semua manusia menerima catatan amalnya dan engkau tidak tahu apakah kau akan mengambilnya dengan tangan kanan atau tangan kiri, apakah engkau senang jika aku memenuhi ajakanmu?”
“Tidak”

“Keempat, seandainya saat ini seluruh manusia digiring ke timbangan amal dan engkau tidak tahu apakah timbangan amal kebaikanmu lebih berat atau justru amal buruknya yang lebih berat, apakah engkau senang jika aku memenuhi ajakanmu?”
“Tidak”

“Kelima, seandainya saat ini engkau berada di hadapan Allah untuk dimintai pertanggungjawaban atas semua nikmatNya yang telah dianugerahkan kepadamu, masihkah tersisa rasa senang di hatimu jika aku memenuhi ajakanmu?”
“Demi Allah, tidak”

“Kalau begitu wahai wanita, takutlah kepada Allah. Betapa Allah telah memberikan segalanya kepadamu.”

Kini dia tak kuasa menahan air mata. 

Tadi dia datang ke Masjidil Haram berpura-pura mencari nasehat, kini ia benar-benar mendapatkan nasehat yang benar-benar menyentuhnya.

Sesampainya di rumah, sang suami terkejut melihatnya bersedih.

“Apa yang terjadi wahai istriku?” kata suaminya.

“Kita ini termasuk orang yang celaka,” jawab wanita itu, 

Kemudian ia mengambil wudhu dan shalat.

Hari-hari berikutnya, ia berubah drastis. Ia tak lagi membanggakan kecantikannya. Ia tak lagi suka berdandan di setiap malam. 

Ia berubah menjadi ahli ibadah, shalat dan puasa.

(Mudah-mudahan ada manfaatnya)

Kisah Kesederhanaan Fatimah Az Zahra Putri Rasulullah Shalalahu alaihi wasalam

🔸Bismillah 
🔸Assalamualaikum 
      ---🎀----🎀---
Pesan Untuk para akhwat Umat 
Rasulullah Shalalahu alaihi wasalam  yuk belajar dari Kisah Kesederhanaan Fatimah Az Zahra Putri Rasulullah Shalalahu alaihi wasalam 
.
✔ Menjadi anak raja hampir selalu membawa takdir keberuntungan. Kekuasaan puncak sang ayah tak hanya memungkinkan dia hidup serba kecukupan tapi juga berlumuran kemewahan. Lantas, bagaimana dengan putri Nabi Muhammad Shalalahu alaihi wasalam Fatimah Az Zahra, pemimpin tertinggi dan pelaksana risalah ilahi
.
✔ Fatimah Az Zahra merupakan putri bungsu Rasulullah Sholallahu alaihi wasallam dan Sayidatina Khadijah radhiyallahu anha. Ia lahir di Mekkah pada hari Jumat, 20 Jumadil Akhir atau lima tahun sebelum Rasulullah diangkat sebagai Rasul.
Semasa hidupnya Fatimah merupakan anak yang paling dekat dengan Rasul. Ia mendapatkan julukan Az Zahra yang berarti bercahaya dan berkilau. Meski menjadi anak dari pemimpin tertinggi Islam, namun kepribadiannya begitu sederhana. 
Ayahandanya menjadi suri tauladan yang Ia ikuti sehingga kehidupannya tidak seperti anak-anak raja dan pemimpin lainnya kala itu. Lalu bagaimanakah gaya hidup dari putri kesayangan Rasulullah tersebut? Berikut informasi selengkapnya.
.
✔ Fatimah yang berstatus sebagai anak dari seorang ayah yang memiliki kekuasaan puncak tidak hanya hidup serba berkecukupan, namun juga berlimpah kemewahan. Akan tetapi, ia tumbuh menjadi gadis yang memiliki kepribadian sabar dan penyayang dan tidak pernah dilihat atau melihat lelaki yang bukan mahramnya.
.
✔ Rasulullah sering sekali menyebutkan nama Fatimah, diantaranya beliau pernah berkata bahwa “Fatimah merupakan bidadari yang menyerupai manusia.” Ia adalah satu-satunya anak Rasulullah yang tinggal bersama beliau setelah Khadijah wafat dan menggantikan peran ibunya untuk mengurus ayahnya tersebut.
.
✔ Dalam beberapa riwayat dijelaskan bahwasanya Fatimah adalah orang yang paling mirip dengan Rasulullah Shalalahu alaihi wasalam. Aisyah ra, misalnya mengatakan: “Tidak ada yang mirip Rasulullah dalam cara berjalan dan bertutur kata kecuali Fatimah.” Sementara Anas bin Malik dalam satu riwayatnya mengatakan: “Fatimah sangat mirip dengan Rasulullah, kulitnya putih dan berambut hitam.” Tantangan hidup yang sangat berat telah dilalui oleh Fatimah. Mulai dari perlawanan kaum Quraisy terhadap ajaran yang dibawa oleh Rasulullah hingga cobaan ditinggal wafat oleh ibunda tercintanya. Ia mampu melewati itu semua dengan penuh kesabaran.
.
✔ Pernah suatu hari Fatimah Az Zahra, dihampiri oleh Abdurrahman bin ‘Auf yang memberi tahu bahwa Rasulullah Shalalahu alaihi wasalam tengah menangis sedih selepas menerima wahyu dari Jibril.Abdurrahman datang dalam rangka mencari obat bagi suasana hati Nabi yang kalut pada waktu itu. Satu hal yang selalu membuat Rasulullah bahagia adalah melihat putrinya.
.
✔ “Baik. Tolong menyingkirlah sejenak hingga aku selesai ganti pakaian.” Demikian diceritakan dalam kitab al-Aqthaf ad-Daniyyah melalui riwayat Umar bin Khattab.
.
✔ Keduanya lalu berangkat ke tempat Rasulullah. Saat itu Fathimah menyelimuti tubuhnya dengan pakaian yang usang. Ada 12 jahitan dalam lembar kain tersebut. Serpihan dedaunan kurma juga tampak menempel di sela-selanya.
.
✔ Sayidina Umar bin Khattab menepuk kepala ketika menyaksikan penampilan Fathimah. “Betapa nelangsa putri Muhammad Shalalahu alaihi wasalam. Para putri kaisar dan raja mengenakan sutra-sutra halus sementara Fatimah anak perempuan utusan Allah puas dengan selimut bulu dengan 12 jahitan dan dedaunan kurma.”
.
✔ Sesampainya menghadap ayahandanya, Fathimah bertutur, “Ya Rasulullah, tahukah bahwa Umar terheran-heran dengan pakaianku? Demi Dzat yang mengutusmu dengan kemuliaan, aku dan Ali (Sayyidina Ali bin Abi Thalib, suaminya) selama lima tahun tak pernah menggunakan kasur kecuali kulit kambing.”
.
✔ Fathimah menceritakan, keluarganya menggunakan kulit kambing tersebut hanya pada malam hari. Sementara pada siang hari kulit ini menjelma sebagai tempat makan untuk unta. Bantal mereka hanya terbuat dari kulit yang berisi serpihan dedaunan kurma.
.
✔ “Wahai Umar, tinggalkan putriku. Mungkin Fatimah sedang menjadi kuda pacu yang unggul (al-khailus sabiq),” sabda Nabi kepada sahabatnya itu.
.
✔ Analogi kuda pacu merujuk pada pengertian keutamaan sikap Fathimah yang mengungguli seluruh putri-putri raja lainnya. “Tebusanmu (wahai Ayah) adalah diriku,” sahut Fatimah.
.
✔ Dengan kedudukan dan kharisma ayahandanya yang luar biasa, Fatimah Az Zahra sesungguhnya bisa memperoleh apa saja yang ia kehendaki, lebih dari sekadar pakaian dan kasur yang bagus. Namun, kepribadian Rasulullah yang bersahaja tampaknya memang mewaris ke dalam dirinya. Fathimah tetap tampil sederhana, dengan segenap kebesaran dan kemewahan jiwanya.
.
~ Wallahu a'lam bish-shawab ~
.
👍Semoga bermanfaat

Kesimpulanya :
Sederhanakan Gaya Hidupmu
Sederhanakan Perkataanmu
Sederhanakan Tingkah lakumu
Sederhanakan Pola Pikirmu
Sederhanakan Semua Gaya Hidupmu sesederhana Keluarga Rasulullah Shalalahu alaihi wasalam .

Sebuah Catatan Kecil

.

© 2017 www.ruangpuisi.my.id

Jika memiliki pertanyaan silakan kirim email ke saya
Email: developers.achmad@gmail.com
Hotline: +628 1518 44488; Jln.Griya Wartawan Pancawarga 41: 13410.